Jumat, 21 November 2014

Tertarik Pada Kelompok




Mengembangkan Kebersamaan

Komunitas Padu dan Kompak 




Pengantar
Membina jemaat beriman, membentuk dan mengembangkan kelompok umat beriman menjadi suatu kesatuan yang padu dan bersama-sama menghayati dan mengungkapkan imannya bukan hal yang begitu saja diserahkan pada karya Roh Kudus. Terbentuknya kelompok yang kompak dan padu harus dikondisikan dan secara bersama sehingga setiap orang merasa bagian dari kebersamaan.  Roh Kudus memang berkarya dan perlu dimohonkan bantuan-Nya terus-menerus tetapi Roh itu berkarya bukan tanpa manusia. Maka dalam hal ini segi-segi manusiawi pengembangan kelompok harus diupayakan dengan segala kondisi yang mendukung itu. Pendalaman berikut ini akan melihat bagaimana membangun kelompok yang padu dan kompak. 


Ada tiga sebab utama orang tertarik akan suatu kelompok, yaitu:
1.      Mereka suka akan kegiatan atau tugas-tugas yang ada dalam kelompok itu
Memang benar bahwa seseorang masuk kelompok atau organisasi karena dia ingin akan kegiatan yang dilakukan organisasi itu atau ada manfaat langsung yang dirasakan. Hal ini jugalah yang membuat organisasi itu makin hidup dan berkembang. Misalnya: orang mau menjadi anggota klub sepakbola karena suka main bola; masuk anggota serikat tolong-menolong karena ingin memperbaiki kehidupan masyarakat dan hidupnya sendiri; mau menjadi anggota koperasi karena ingin memperbaiki keadaan ekonominya, dan sebagainya.

2.      Mereka suka akan orang-orang di dalam kelompok itu
Inilah yang menjadi alasan paling kuat untuk ambil bagian dalam setiap kegiatan atau perkumpulan sosial, misalnya: serikat marga, serikat sekerja, serikat kampung atau serikat-serikat keagamaan. Seringkali orang menjadi anggota suatu kelompok karena suka akan kegiatan dan suka akan orang-orang di dalam kelompok itu. Orang dapat memasuki suatu perkumpulan karena merasa dapat bergaul dengan santai dan lancar dengan orang-orang di dalamnya. Mungkin pada mulanya seseorang masuk suatu organisasi karena tertarik akan tugas atau kegiatan kelompok itu, dan kemudian menemukan bahwa dia juga suka akan orang-orang yang ada di dalamnya. Sering mereka akan meneruskan keanggotaannya itu untuk waktu yang lama, kendati kegiatan atau tugas yang menarik hatinya itu tidak ada lagi. Mereka mau tetap bergabung dalam kelompok, hanya untuk ikut serta dalam pertemuan dengan  orang-orang yang disenanginya itu. Kebalikannya mungkin juga terjadi. Seseorang mungkin memasuki suatu organisasi dengan alasan untuk mencari teman, dan dia mau bergabung dengan  kelompok itu hanya untuk menyenangkan temannya. Kemudian bisa saja dia juga sungguh tertarik akan kegiatan-kegiatan kelompok.

3.       Kebutuhan mereka dapat dipenuhi
Alasan ketiga untuk memasuki suatu kelompok adalah bahwa dengan menjadi anggota kelompok kebutuhan-kebutuhan, yang sebenarnya terdapat di luar kelompok dapat dipuaskan. Dalam kategori ini, kelompok sendiri tidak secara langsung memenuhi kebutuhan yang dirasakan, tetapi kelompok menjadi sarana atau jalan untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya: dengan menjadi anggota kelompok tertentu, orang dihormati; dengan memasuki suatu organisasi ada kemungkinan gaji lebih tinggi, ada jaminan perkerjaan, dan seterusnya. Ingin merasa aman dapat pula menjadi alasan orang memasuki kelompok, walaupun bukan kelompok sendiri yang memberikan keamanan itu.
Alasan-alasan orang memasuki suatu kelompok sungguh mempengaruhi kelompok itu. Orang-orang yang tertarik oleh kawan-kawan akan berinteraksi secara pribadi: percakapan panjang dan manis terhadap satu sama lain, dan saling mempengaruhi. Orang yang pada dasarnya tertarik pada tugas akan berusaha menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien, dan hanya suka membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan tugas itu. Orang yang tertarik karena prestise atau nama baik akan bertindak dengan hati-hati jangan sampai status mereka hilang atau berkurang. Bila ketiga sumber ketertarikan ini tidak ada, anggota-anggota akan bertindak sendiri-sendiri lepas dari orang lain dan tanpa mempertimbangkan orang lain.
Maka dapat disimpulkan bahwa bagaimana hidup suatu kelompok akan banyak ditentukan oleh sumber-sumber ketertarikan anggota-anggotanya.



BAGAIMANA AGAR ORANG TERTARIK AKAN KELOMPOK?
Mengerti persoalan-persoalan keanggotaan kelompok memang penting. Tetapi lebih penting lagi bila kita dapat menentukan bentuk kelompok yang menarik dan tak menarik bagi anggota-anggotanya, serta alasan-alasannya.
Pada umumnya kita tahu bahwa ketertarikan seseorang akan kelompok akan bertambah bila dia sadar bahwa dia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan menjadi anggota kelompok itu. Ada beberapa sifat yang kiranya akan menjawab kebutuhan kelompok atau hal-hal yang perlu diperoleh seseorang dari keanggotaannya dalam kelompok, yaitu:

1.       Nama baik (prestise)
Semakin seseorang memperoleh nama baik dan kehormatan dalam kelompok, atau hal itu tampaknya akan diperolehnya, maka dia akan semakin tertarik pada kelompok itu. Orang-orang yang mempunyai kekuasaan  dalam kelompok akan lebih tertarik pada kelompok itu dari pada orang-orang yang kurang atau tidak memiliki kekuasaan.
Hal ini secara khusus berlaku bagi orang yang memang mengharapkan bahwa dia akan tetap dalam kedudukannya atau melihat peluang kedudukannya akan lebih tinggi. Maka yang paling tertarik akan kelompok adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam kelompok itu atau mereka yang masih kurang tinggi kedudukannya tetapi memandang diri mereka akan naik lagi.
Sebagai tambahan dapat dikatakan bahwa orang orang yang dihargai dalam kelompok akan lebih tertarik pada kelompok itu dari pada mereka yang kurang dihargai.

2.       Suasana
Hubungan yang bersifat kerjasama akan lebih menarik dari pada hubungan yang bersifat persaingan. Suatu kelompok yang berkerja sebagai tim untuk menghasilkan sesuatu, dan kalau kerja itu dinilai berdasarkan usaha kelompok, maka suasana akan lebih bersahabat dari pada  dalam suatu situasi di mana ada persaingan. Tetapi bila anggota-anggota dinilai berdasarkan  pelaksanaan pribadi, akan kuranglah hubungan antarpribadi, informasi disimpan sendiri atau kurang suka membagikannya, percobaan untuk saling mempengaruhi kurang.

3.       Kadar interaksi antar kelompok
Banyaknya dan dalamnya interaksi anggota dapat menjadi daya tarik kelompok. Keterlibatan, atau suka akan beberapa anggota, atau mendapat teman baik sebagai hasil sampingan keanggotaannya dalam kelompok, akan menambah rasa tertarik orang pada kelompok, dan akan merupakan unsur yang memberi lebih kemungkinan agar orang melanjutkan keanggotaannya.
Interaksi yang menyenangkan menambah ketertarikan. Sebaliknya kalau interaksi itu tidak menyenangkan, kurang saling menghargai, bosan terhadap satu sama lain, atau jika ada anggota yang dianggap menjengkelkan, maka ketertarikan pada kelompok menjadi kurang.

4.       Besarnya kelompok
Besarnya kelompok sangat besar pengaruhnya, juga atas ketertarikan orang pada kelompok. Kelompok yang lebih kecil akan lebih menarik dari kelompok yang lebih besar. Dalam kelompok yang kecil anggota lebih saling mengenal, menemukan bidang-bidang perhatian yang sama, sama-sama memiliki semangat juang serta pengabdian, lagi merasakan bahwa dia adalah peserta yang berarti dalam kelompok. Sementara kelompok bertambah besar, akan bertambah besar pula keragaman perhatian. Perasaan terhadap satu sama lain akan makin kurang kuat, dan akan kurang pula keterlibatan pribadi dan kemesraan.
Hubungan dengan kelompok lain juga merupakan faktor. Kelompok akan semakin menarik jika posisi mereka terhadap kelompok-kelompok lain semakin baik.

5.       Hasil
Tidak ada yang paling berhasil dari pada keberhasilan,  berlaku juga untuk kelompok. Anggota-anggota akan lebih cenderung menyertai kelompok atau meneruskan keanggotaannya dalam kelompok yang telah berhasil atau pun yang mempunyai nama harum. Misalnya, jika kelompok sedang bergumul mengumpulkan dana dan tiba-tiba menerima suatu sumbangan besar, sehingga mereka merasa lebih berhasil dari kelompok lain, keanggotaan dalam kelompok itu akan lebih menarik.
Seandainya dalam persaingan dengan kelompok lain, kelompok saya terbukti lebih mampu dan berhasil, maka keanggotaan dalam kelompok saya akan tambah menarik. Keberhasilan memenuhi tugas adalah unsur yang menentukan dalam reaksi anggota terhadap pimpinan kelompok dan anggota lain, serta terhadap kelompok sendiri.
Menarik pula, bahwa jika seseorang menginginkan keanggotaan dan itu sulit diperoleh, dia akan lebih menghargai keanggotaannya dari pada kalau keanggotaannya itu mudah didapat. Dia akan merasa berbahagia memiliki keanggotaan yang sulit diperolehnya.


 
 

Komkat  KAM
PPU – Pematangsiantar.

1 komentar:

  1. Banyak kelompok tidak berjalan langgeng dan akhirnya mati...besar kemungkinan tidak ada misi dan visi yang jelas pastor ... semoga dengan tulisan ini mereka semakin sadar dan mampu mengelola kelompoknya. horas

    BalasHapus