Selasa, 25 November 2014

ADVEN



Adven
Penantian Kedatangan Kristus
 



Pengantar
Sepanjang tahun Gereja merayakan karya keselamatan Allah dalam perayaan-perayaan suci. Seminggu sekali yaitu pada hari minggu yang disebut hari Tuhan Gereja secara rutin merayakan karya keselamatan Allah itu. Peristiwa keselataman ini dirangkai dalam masa liturgi sehingga secara lengkap misteri keselamatan dikenang, direrungkan dan dirayakan. Dalam penanggalan liturgi setelah perayaan Kristus Raja, Gereja akan memasuki masa advent sebagai persiapan untuk merayakan Natal, mengenang kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus.

I.                   Tahun Liturgi
Liturgi adalah perayaan misteri karya keselamatan Allah dalam Yesus Kritus yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus, Sang Imam Agung, bersama Gereja-Nya di dalam ikatan Roh Kudus. Liturgi merupakan puncak dan sekaligus sumber kehidupan Gereja (SC 10). Karena memang semua kegiatan dan fungsi Gereja memiliki arah dan tujuan satu dan sama yaitu perayaan misteri karya keselamatan Allah yang menjadi pengudusan manusia dan pemuliaan Allah. Maka dalam liturgi umat pun diharapkan berperan serta secara sadar dan aktif (SC 14). 

Sekaitan ini maka Gereja mengupayakan agar karya keselamatan Allah itu dirayakan secara terangkai yang ditata dalam tahun Litrugi.
Tahun liturgi adalah adalah peringatan dan perayaan karya penyelamatan Allah yang dilaksanakan dalam Yesus Kristus mulai dari inkarnasi sampai kedatangan-Nya kembali selama sepanjang tahun.

Memang Liturgi ini dijalankan dalam siklus atau putaran satu tahun, tetapi siklus liturgi ini tidak sama dengan siklus waktu sekular yang mulai Januari dan berakhir dengan Desember. Siklus waktu liturgis mulai Adven dan berakhir pada Hari Raya Kristus Raja.

Memang Liturgi bertujuan bahwa karya keselamatan itu dikenang, dirayakan, dihadirkan kembali dalam sejarah kita. Karena itu tugas Gereja adalah mencari bentuk dan kesempatan agar penyelamatan itu benar menjadi pengalaman/peritsiwa/kejadian, dapat dirasakan oleh manusia seluruhnya “kini dan di sini”. Dalam rangka inilah maka dalam acara liturgi ada pewartaan sabda; perayaan-perayaan sakramen, pelayanan pastoral, pesta-pesta yang dirayakan pada bagian berbeda dari tahun. Liturgi itu juga memperkenankan pengenangan atas masa lampau dalam perayaan sekarang dan bertujuan ke dalam kepenuhan nanti di masa yang akan datang (eskatoligis).

Sekaitan itu ini, adapun bagian-bagian masa liturgi terdiri dari:
-          adven,
-          natal,
-          pra-paskah,
-          paskah
-          pentakosta,
-          masa biasa.
Dan pusat dari liturgi itu adalah paskah, kebangkitan Kristus sebagai keselamatan, pemenuhan/perayaan puncak.


II.                Advent
Setelah perayaan Hari Raya Kristus Raja, Gereja akan memasuki masa advent yang dikenal sebagai persiapan mengenang kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Suatu masa penting dan juga sarat penghayatan spiritual.
 
1.                  Sejarah Advent.
Sejarah advent dalam liturgi kapan dimulai secara persis tidak dapat ditentukan secara pasti. Diperkirakan perayaan ini telah mulai kira-kira abad keempat di Spanyol. Pada mulanya adven ini ditempatkan sebagai persiapan pesta Efifani; bukan persiapan Natal.

Pada awalnya masa advent berlangsung 3 minggu, tetapi sejak Paus Gregorius Agung (590-604) perayaan advent menjadi 4 minggu seperti berlangsung sampai sekarang ini.

Sejauh dapat dijajaki pada mulanya tema sentral liturgi advent adalah penantian akan kelahiran Kristus. Kemudian dalam praktek di Gaul (France) terdapat pergeseran dari ‘kelahiran ke kedatangan kedua’ (parousia). Sebab itu masa advent ini disebut pula masa pertobatan. Ini tentu ada pengaruh misionaris Irlandia/Columbanus dan pengaruh ritus Gereja Timur. Dari sini lahir kebiasaan-kebiasaan seperti: penantian dengan kewaspadaan/berjaga-jaga, wana liturgis dengan warna ungu sebagai warna pertobatan menurut pemikiran abad pertengahan, perayaan liturgi hari minggu tanpa kemuliaan. Seluruhnya dapat dikatakan mengingatkan kita untuk bertobat, mempersiapkan kerajaan yang akan datang.

Sementara menurut perkembangan di Gereja Roma;
-                Kebiasaan di atas diteruskan, tetapi unsur kalahiran pun turut ditekankan.
-                Gloria ditiadakan bukan atas alasan penitensi melainkan supaya gloria malaikat pada malam natal nanti lebih megah dan meriah.
-                Ini bukan berarti aspek parousia beserta sikap pertobatan tidak diindahkan.

2.                  Maknanya Sekarang
Advent mengenang misteri iman yang mencakup:
-          mengenang kedatangan Kristus untuk pertama kalinya, yakni penjelmaan (peristiwa inkarnasi)
-          mempersiapkan kelahiran/kedatangan secara sakramental pada pesta natal
-          mengingatkan akan dan mempersiapkan kedatangan Kristus kedua kalinya.
-          Maka masa adven = masa pengharapan penuh sukacita dan rohani
Maka adven terbagi dua bagian:
-          hari minggu pertama sampai dengan 16 Desember: tekanan atas aspek eskatologis = kedatangan kedua
-          17 Des sampai dengan 24 Desember tekanan atas persiapan langsung akan kelahiran Tuhan.
  
3.                  Tradisi – Simbol Advent
Dalam menghayati makna advent, salah satu tradisi yang popular di kalangan umat adalah karangan advent. Tradisi ini berawal dari German dengan membuat karangan advent dari ranting berdaun hijau dan di atasnya diletakkan empat lilin sebagai bagian dari persiapan menyambut kelahiran Kristus. Setiap minggu jumlah lilin bernyala bertambah, sampai akirnya keempat lilin bernyala menjelang kedatangan Terang Dunia.

Tradisi ini tidak saja dilakukan di Gereja saja tetapi di banyak tempat tradisi ini juga dibuat di rumah-rumah orang kristen. Di biara-biara pun karangan advent ini dibuat umumnya di kamar makan. Setiap peralihan dari minggu advent yang satu ke advent berikut dan seterusnya anggota keluarga berkumpul dan berdoa saat menyalan lilin berikut.

Keempat lilin pada karangan advent menghadirkan keempat minggu advent. Ketiga lilin sebaiknya warna ungu dan lilin keempat bila mungkin lilin warna bunga rose. Lilin keempat ini dengan warna khasnya menunjuk pada minggu “Gaudete”. Setiap lilin dinyatakan pada hari sabtu sore atau pada pembukaan minggu berikutnya.  
 
 4.                  Liturginya
                            Prefasi
Prefasi Advent ada dua
a.       Mulai minggu I s/d 16 Desember: bertemakan “Kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua”
b.      Mulai 17 s/d 24 Desember: bertemakan “Kristus dinantikan dahulu dan sekarang”


            Bacaan-bacaan:

Hari Minggu I.
Injil

Bacaan – bacaan ini menyinggung Tuhan akan kembali (kedatangan  kedua kalinya). Umat diajak bahkan didesak agar berjaga-jaga.

Tahun  A         : Mt. 24:37-44
Tahun B          : Mk. 13:33-37
Tahun C          : Lk. 21: 25-28.34-36.
 
            Bacaan I         : Warta Mesianis
            Tahun A          : Yes. 2:1-5 : Kerajaan damia
Tahun B          : Yes. 63:16-17; 64:1.3-8: KedatanganNya untuk mengadili
Tahun C          : Yer. 33:14-16 : Janji menumbuhkan “Tunas keadilan bagi Daud” (Kristus)
           
Bacaan II       : Surat-surat Paulus
Tahun A          : Rm 13:11-14 : Bangun dari tidur; tanggalkan pekerjaan-pekerjaan kegelapan. Keselamatan kita sudah dekat
Tahun B          : Kor. 1: 3-9 : Kita diberi rahmat untuk menanti agar tak bercela
Tahun C          : 1 Tes 3:12-4:2 : Kelakuan/ perbuatan cinta agar tak bercela


Minggu II.
Bercorak janji, nasehat dan pengharapan penuh sukacita.
Injil        : Seruan untuk bertobat oleh Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus, perintis    jalan-Nya.
Tahun A        : Mt 3:1-12: “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat”
Tahun B        : Mk 1:1-8 : Kotbah mengenai pembaptisan pertobatan agar diampuni Allah dari dosa.
Tahun C         : Lk 3:1-6 : Gagasan sama seperti di atas

           
Bacaan I
Tahun A        : Yes 11:1-10 : Janji “tunas akan keluar dari tungul Isai”, lukisan mengenai cara pemerintahan mesianis
Tahun B          : Yes 40:1-5.9-11
Tahun C    : Baruk 5: 1-5. Bacaan tahun B dan C memuat “metafor “pulang dari pembuangan”  pada kedatangan sempurna keselamatan mesianis.
           
Bacaan II
Tahun A          : Rm 15:4-9: Kristus dimaklumkan sebagai penyelamat universal
Tahun B          : 2 Ptr 3:8-14 : Dia akan membawa surga dan bumi baru
Tahun C       : Flp 1:4-6.8-11: Pada Hari Kristus ini kita harus suci dan tak bercela, penuh buah kebenaran yang datang melalui Kristus.


Minggu III
Minggu ini disebut minggu “Gaudete” (Rejoice – Bersukacitalah). Dapat dibandingkan dengan Flp 4: 4-5 dari bacaan II tahun C: “Bergembiralah selalu dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

Injil     : Menampilkan Yohanes Pembaptis sekali lagi.
Tahun A           : Mt 11:2-11 : Dari penjara Yohanes mengutus murid-muridnya kepada Yesus entah Diakah Mesias yang ditunggu-tunggu.
Tahun B          : Yoh 1:6-8.19-28 : Yohanes Pembaptis menyebut dirinya “suara orang yang berseru-seruh di padang gurun mempersiapkan jalan Tuhan. Dia, Mesias berada di tengah-tengah orang banyak tetapi mereka tidak mengenal-Nya.
Tahun C       : Lk 3:10-18 : Yohanes memberi nasehat kepada kelompok orang berbeda tentang bagaimana hidup dan mengalihkan perhatian mereka dari dirinya kepada Penebus yang akan datang. Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang ….. Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.
           
Bacaan I
Tahun A          : Yes 35-1-6.10 : Tuhan sendiri yang akan datang menyelamatkan kita.
Tahun B          : Yes 61: 1-2.10-11 : tentang Mesias
Tahun C          : Zep : 3-14-18 : Ajakan untuk bersukacita

            Bacaa II
Tahun A       : Yak 5:7-10 : Yakobus menekankan kesabaran / ketekunan sampai Tuhan  datang, dan memberi nasehat-nasehat.
Tahun B        : 1 Tes 5:16-24 : Kesucian jiwa dan raga untuk persiapan akan kedatangan  Tuhan Yesus Kristus
Tahun C            : Flp 4: 4-7 : ajakan untuk bersukacita
Minggu “Gaudete” ini dicirikan oleh sukacita dan pengharapan antisipatif yang harus diungkpakan dalam kesediaan untuk hidup menurut Roh Kristus.


Minggu IV
Persiapan langsung untuk Natal (Hari Raya kelahiran Tuhan Yesus)
Bacaan-bacaan dan doa menyinggung kelahiran atau peristiwa berdekatan dengan itu.

Injil
Tahun A        : Mt 1:18-24 : keragu-reguan Yosef; pesan malaikat bahwa dia harus mengambil Maria menjadi isterinya sebab bayi yang dikandungnya berasal dari Roh Kudus dan akan membebaskan manusia dari dosa
Thun B          : Lk 1: 26-38 : Pemberitahuan akan kelahiran Tuhan
Tahun C      : Lk 1: 39-47 : Kunjungan Maria kepada Elisabeth; pada saat itu dia disebut bahagia karena imannya; dia kemudian menyanyikan madah syukurnya “Magnificat”.

Doa pembukaan dan Persembahan: mulai dari anunsiasi dan inkarnasi diteruskan dengan misteri Paska.

            Bacaan I
Tahun A       : Yes 7:10-14: singgungan akan Bunda Allah yang akan mengandung, tanda “Emmanuel” diberikan Allah, artinya “Allah beserta kita”.
Tahun B         : 2 Sam 7:1-5 : Allah memaklumkan lewat nabi Natan bahwa kerajaan Daud  akan berlangsung selama-lamanya
Tahun C           : Mik 5:1-4 : Ramalan tentang kedatangan Mesias dari Betlehem Efrata, dalam kekuatan Allah Dia akan memberi makan umat yang kembali dari pembuangan dan akan ada damai.
           
            Bacaan II
Tahun A          : Rm 1:1-7 : panggilan Paulus mengkotbahkan “Injil mengenai Putera-Nya
Tahun B          : Rm 16: 25-27 : pernyataan misteri yang berabad-abad lamanya tersembunyi
Tahun C    : Ibr 10: 5-10 : Kristus datang melaksanakan kehendak Bapa. Kita telah dikuduskan oleh kurban/persembahan tubuh Kristus. 

           
Catatan Tambahan
Kata advent berasal dari kata latin yaitu ‘adventus’ yang dapat diartikan ‘kedatangan atau datang ke suatu tempat’. Kata ini diaplikasikan pada tahun Gereja menjadi masa yang mendahului Hari Raya Natal atau peringatan kedatangan Kristus.

Pada mulanya kata advent bukan istilah kekristenan tetapi digunakan agama non kristen untuk menandai kedatangan yang ilahi ke baitnya yang selalu dirayakan sebagai pesta agung. Dalam pengertian umum, “adventus” juga digunakan dalam arti politis yaitu kedatangan penguasa ke kota ke suatu tempat setelah memperoleh kekuasaan setelah dengan pentahtahan atau setelah dilantik. Jadi merupakan suatu pernyataan publik dari kekuasaan. Misalnya, Hari pentahtahan Kaisar Konstantin tahun 306 disebut juga kedatangan yang ilahi ke tempat dan dihadapan umum.

Kekristenan menerima kata atau istilah ‘adventus’ dan memberi makna baru. Adventus menjadi istilah untuk menyatakan masa atau moment dimana kita menantikan kedatangan Kristus. Masa dimana kita mengenang kedatangan-Nya dalam penjelmaan menjadi manusia dan kedatangan-Nya yang kedua kalinya untuk kegenapan bumi dan surga baru.
 
 
P.Octavianus Situngkir, OFMCap
Komkat KAM




Sumber:
Bernhard Raas, SVD.,Liturgical Year, Vol 1, Manila: Logos Publications, Inc., 1998.
Homily Guides: Advent & Christmas Year.
Dokumen Konsili Vatikan II.

1 komentar:

  1. Terimakasih atas tulisannya ini pastor...setidak-tidaknya saya memahami bahwa masa adven dibagi atas dua prefasi. minggu I s/d 16 Des dan 17 s/d 24 des.

    BalasHapus