Adven
Penantian
Kedatangan Kristus
Pengantar
Sepanjang tahun Gereja merayakan karya keselamatan Allah dalam
perayaan-perayaan suci. Seminggu sekali yaitu pada hari minggu yang disebut
hari Tuhan Gereja secara rutin merayakan karya keselamatan Allah itu. Peristiwa
keselataman ini dirangkai dalam masa liturgi sehingga secara lengkap misteri
keselamatan dikenang, direrungkan dan dirayakan. Dalam penanggalan liturgi
setelah perayaan Kristus Raja, Gereja akan memasuki masa advent sebagai
persiapan untuk merayakan Natal,
mengenang kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus.
I.
Tahun Liturgi
Liturgi adalah perayaan misteri karya keselamatan
Allah dalam Yesus Kritus yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus, Sang Imam Agung,
bersama Gereja-Nya di dalam ikatan Roh Kudus. Liturgi merupakan puncak dan
sekaligus sumber kehidupan Gereja (SC 10). Karena memang semua kegiatan dan
fungsi Gereja memiliki arah dan tujuan satu dan sama yaitu perayaan misteri
karya keselamatan Allah yang menjadi pengudusan manusia dan pemuliaan Allah.
Maka dalam liturgi umat pun diharapkan berperan serta secara sadar dan aktif
(SC 14).
Sekaitan ini maka Gereja mengupayakan agar
karya keselamatan Allah itu dirayakan secara terangkai yang ditata dalam tahun
Litrugi.
Tahun liturgi adalah adalah peringatan dan
perayaan karya penyelamatan Allah yang dilaksanakan dalam Yesus Kristus mulai
dari inkarnasi sampai kedatangan-Nya kembali selama sepanjang tahun.
Memang Liturgi ini dijalankan dalam siklus atau
putaran satu tahun, tetapi siklus liturgi ini tidak sama dengan siklus waktu sekular
yang mulai Januari dan berakhir dengan Desember. Siklus waktu liturgis mulai
Adven dan berakhir pada Hari Raya Kristus Raja.
Memang Liturgi bertujuan bahwa karya
keselamatan itu dikenang, dirayakan, dihadirkan kembali dalam sejarah kita.
Karena itu tugas Gereja adalah mencari bentuk dan kesempatan agar penyelamatan
itu benar menjadi pengalaman/peritsiwa/kejadian, dapat dirasakan oleh manusia seluruhnya
“kini dan di sini”. Dalam rangka inilah maka dalam acara liturgi ada pewartaan
sabda; perayaan-perayaan sakramen, pelayanan pastoral, pesta-pesta yang
dirayakan pada bagian berbeda dari tahun. Liturgi itu juga memperkenankan
pengenangan atas masa lampau dalam perayaan sekarang dan bertujuan ke dalam
kepenuhan nanti di masa yang akan datang (eskatoligis).
Sekaitan itu ini, adapun bagian-bagian masa
liturgi terdiri dari:
-
adven,
-
natal,
-
pra-paskah,
-
paskah
-
pentakosta,
-
masa
biasa.
Dan pusat dari liturgi itu adalah paskah,
kebangkitan Kristus sebagai keselamatan, pemenuhan/perayaan puncak.
II.
Advent
Setelah perayaan Hari Raya Kristus Raja, Gereja
akan memasuki masa advent yang dikenal sebagai persiapan mengenang kelahiran
Tuhan kita Yesus Kristus. Suatu masa penting dan juga sarat penghayatan
spiritual.
1.
Sejarah
Advent.
Sejarah advent dalam liturgi kapan dimulai
secara persis tidak dapat ditentukan secara pasti. Diperkirakan perayaan ini telah
mulai kira-kira abad keempat di Spanyol. Pada mulanya adven ini ditempatkan
sebagai persiapan pesta Efifani; bukan persiapan Natal.
Pada awalnya masa advent berlangsung 3 minggu,
tetapi sejak Paus Gregorius Agung (590-604) perayaan advent menjadi 4 minggu
seperti berlangsung sampai sekarang ini.
Sejauh dapat dijajaki pada mulanya tema sentral
liturgi advent adalah penantian akan kelahiran Kristus. Kemudian dalam praktek
di Gaul (France)
terdapat pergeseran dari ‘kelahiran ke kedatangan kedua’ (parousia). Sebab itu
masa advent ini disebut pula masa pertobatan. Ini tentu ada pengaruh misionaris
Irlandia/Columbanus dan pengaruh ritus Gereja Timur. Dari sini lahir
kebiasaan-kebiasaan seperti: penantian dengan kewaspadaan/berjaga-jaga, wana
liturgis dengan warna ungu sebagai warna pertobatan menurut pemikiran abad
pertengahan, perayaan liturgi hari minggu tanpa kemuliaan. Seluruhnya dapat
dikatakan mengingatkan kita untuk bertobat, mempersiapkan kerajaan yang akan
datang.
Sementara menurut perkembangan di Gereja Roma;
-
Kebiasaan
di atas diteruskan, tetapi unsur kalahiran pun turut ditekankan.
-
Gloria
ditiadakan bukan atas alasan penitensi melainkan supaya gloria malaikat pada
malam natal nanti lebih megah dan meriah.
-
Ini bukan
berarti aspek parousia beserta sikap pertobatan tidak diindahkan.
2.
Maknanya Sekarang
Advent mengenang misteri iman yang mencakup:
-
mengenang
kedatangan Kristus untuk pertama kalinya, yakni penjelmaan (peristiwa
inkarnasi)
-
mempersiapkan
kelahiran/kedatangan secara sakramental pada pesta natal
-
mengingatkan
akan dan mempersiapkan kedatangan Kristus kedua kalinya.
-
Maka masa
adven = masa pengharapan penuh sukacita dan rohani
Maka adven terbagi dua bagian:
-
hari
minggu pertama sampai dengan 16 Desember: tekanan atas aspek eskatologis =
kedatangan kedua
-
17 Des
sampai dengan 24 Desember tekanan atas persiapan langsung akan kelahiran Tuhan.
3.
Tradisi
– Simbol Advent
Dalam menghayati makna advent, salah satu
tradisi yang popular di kalangan umat adalah karangan advent. Tradisi ini
berawal dari German dengan membuat karangan advent dari ranting berdaun hijau
dan di atasnya diletakkan empat lilin sebagai bagian dari persiapan menyambut
kelahiran Kristus. Setiap minggu jumlah lilin bernyala bertambah, sampai
akirnya keempat lilin bernyala menjelang kedatangan Terang Dunia.
Tradisi ini tidak saja dilakukan di Gereja saja
tetapi di banyak tempat tradisi ini juga dibuat di rumah-rumah orang kristen.
Di biara-biara pun karangan advent ini dibuat umumnya di kamar makan. Setiap
peralihan dari minggu advent yang satu ke advent berikut dan seterusnya anggota
keluarga berkumpul dan berdoa saat menyalan lilin berikut.
Keempat lilin pada karangan advent menghadirkan
keempat minggu advent. Ketiga lilin sebaiknya warna ungu dan lilin keempat bila
mungkin lilin warna bunga rose. Lilin keempat ini dengan warna khasnya menunjuk
pada minggu “Gaudete”. Setiap lilin dinyatakan pada hari sabtu sore atau pada
pembukaan minggu berikutnya.
4.
Liturginya
Prefasi
Prefasi Advent ada dua
a. Mulai minggu I s/d 16 Desember: bertemakan
“Kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua”
b. Mulai 17 s/d 24 Desember: bertemakan “Kristus
dinantikan dahulu dan sekarang”
Bacaan-bacaan:
Hari Minggu I.
Injil :
Bacaan – bacaan ini menyinggung Tuhan akan
kembali (kedatangan kedua kalinya). Umat
diajak bahkan didesak agar berjaga-jaga.
Tahun A : Mt. 24:37-44
Tahun B :
Mk. 13:33-37
Tahun C :
Lk. 21: 25-28.34-36.
Bacaan I :
Warta Mesianis
Tahun A : Yes. 2:1-5 : Kerajaan damia
Tahun B : Yes. 63:16-17; 64:1.3-8: KedatanganNya untuk mengadili
Tahun C : Yer. 33:14-16 : Janji menumbuhkan “Tunas keadilan bagi
Daud” (Kristus)
Bacaan
II : Surat-surat Paulus
Tahun A : Rm 13:11-14 : Bangun dari tidur; tanggalkan pekerjaan-pekerjaan
kegelapan. Keselamatan kita sudah dekat
Tahun B : Kor. 1: 3-9 : Kita diberi rahmat untuk menanti agar tak
bercela
Tahun C : 1 Tes 3:12-4:2 : Kelakuan/ perbuatan cinta agar tak
bercela
Minggu II.
Bercorak janji, nasehat dan pengharapan penuh
sukacita.
Injil :
Seruan untuk bertobat oleh Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus, perintis
jalan-Nya.
Tahun A : Mt 3:1-12: “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat”
Tahun B : Mk 1:1-8 : Kotbah mengenai pembaptisan pertobatan agar
diampuni Allah dari dosa.
Tahun C : Lk 3:1-6 : Gagasan sama seperti di atas
Bacaan
I
Tahun A : Yes 11:1-10 : Janji “tunas akan keluar dari tungul Isai”,
lukisan mengenai cara pemerintahan mesianis
Tahun B : Yes 40:1-5.9-11
Tahun C : Baruk 5: 1-5. Bacaan tahun B dan C memuat “metafor “pulang
dari pembuangan” pada kedatangan
sempurna keselamatan mesianis.
Bacaan
II
Tahun A : Rm 15:4-9: Kristus dimaklumkan sebagai penyelamat
universal
Tahun B : 2 Ptr 3:8-14 : Dia akan membawa surga dan bumi baru
Tahun C : Flp 1:4-6.8-11: Pada Hari Kristus ini kita harus suci dan
tak bercela, penuh buah kebenaran yang datang melalui Kristus.
Minggu III
Minggu ini disebut minggu “Gaudete” (Rejoice – Bersukacitalah). Dapat dibandingkan dengan Flp
4: 4-5 dari bacaan II tahun C: “Bergembiralah selalu dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah!
Injil : Menampilkan Yohanes Pembaptis sekali lagi.
Tahun A : Mt 11:2-11 : Dari penjara Yohanes mengutus murid-muridnya
kepada Yesus entah Diakah Mesias yang ditunggu-tunggu.
Tahun B : Yoh 1:6-8.19-28 : Yohanes Pembaptis menyebut dirinya
“suara orang yang berseru-seruh di padang
gurun mempersiapkan jalan Tuhan. Dia, Mesias berada di tengah-tengah orang
banyak tetapi mereka tidak mengenal-Nya.
Tahun C : Lk 3:10-18 : Yohanes memberi nasehat kepada kelompok orang
berbeda tentang bagaimana hidup dan mengalihkan perhatian mereka dari dirinya
kepada Penebus yang akan datang. Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang
….. Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.
Bacaan
I
Tahun A : Yes 35-1-6.10 : Tuhan sendiri yang akan datang
menyelamatkan kita.
Tahun B : Yes 61: 1-2.10-11 : tentang Mesias
Tahun C : Zep : 3-14-18 : Ajakan untuk bersukacita
Bacaa II
Tahun A : Yak 5:7-10 : Yakobus menekankan kesabaran / ketekunan
sampai Tuhan datang, dan memberi nasehat-nasehat.
Tahun B : 1 Tes 5:16-24 : Kesucian jiwa dan raga untuk persiapan
akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus
Tahun C : Flp 4: 4-7 : ajakan untuk bersukacita
Minggu “Gaudete” ini dicirikan oleh sukacita
dan pengharapan antisipatif yang harus diungkpakan dalam kesediaan untuk hidup
menurut Roh Kristus.
Minggu IV
Persiapan langsung untuk Natal (Hari Raya kelahiran Tuhan Yesus)
Bacaan-bacaan dan doa menyinggung kelahiran
atau peristiwa berdekatan dengan itu.
Injil
Tahun A : Mt 1:18-24 : keragu-reguan Yosef; pesan malaikat bahwa dia
harus mengambil Maria menjadi isterinya sebab bayi yang dikandungnya berasal
dari Roh Kudus dan akan membebaskan manusia dari dosa
Thun B : Lk 1: 26-38 : Pemberitahuan akan kelahiran Tuhan
Tahun C : Lk 1: 39-47 : Kunjungan Maria kepada Elisabeth; pada saat
itu dia disebut bahagia karena imannya; dia kemudian menyanyikan madah
syukurnya “Magnificat”.
Doa pembukaan dan Persembahan: mulai dari anunsiasi
dan inkarnasi diteruskan dengan misteri Paska.
Bacaan I
Tahun A : Yes 7:10-14: singgungan akan Bunda Allah yang akan
mengandung, tanda “Emmanuel” diberikan Allah, artinya “Allah beserta kita”.
Tahun B : 2 Sam 7:1-5 : Allah memaklumkan lewat nabi Natan bahwa
kerajaan Daud akan berlangsung selama-lamanya
Tahun C : Mik 5:1-4 : Ramalan tentang kedatangan Mesias dari
Betlehem Efrata, dalam kekuatan Allah Dia akan memberi makan umat yang kembali
dari pembuangan dan akan ada damai.
Bacaan II
Tahun A : Rm 1:1-7 : panggilan Paulus mengkotbahkan “Injil mengenai
Putera-Nya
Tahun B : Rm 16: 25-27 : pernyataan misteri yang berabad-abad
lamanya tersembunyi
Tahun C : Ibr 10: 5-10 : Kristus datang melaksanakan kehendak Bapa.
Kita telah dikuduskan oleh kurban/persembahan tubuh Kristus.
Catatan Tambahan
Kata advent berasal dari kata latin yaitu ‘adventus’ yang dapat
diartikan ‘kedatangan atau datang ke suatu tempat’. Kata ini diaplikasikan pada
tahun Gereja menjadi masa yang mendahului Hari Raya Natal atau peringatan
kedatangan Kristus.
Pada mulanya kata advent bukan istilah kekristenan tetapi digunakan
agama non kristen untuk menandai kedatangan yang ilahi ke baitnya yang selalu dirayakan
sebagai pesta agung. Dalam pengertian umum, “adventus” juga digunakan dalam
arti politis yaitu kedatangan penguasa ke kota
ke suatu tempat setelah memperoleh kekuasaan setelah dengan pentahtahan atau
setelah dilantik. Jadi merupakan suatu pernyataan publik dari kekuasaan. Misalnya,
Hari pentahtahan Kaisar Konstantin tahun 306 disebut juga kedatangan yang ilahi
ke tempat dan dihadapan umum.
Kekristenan menerima kata atau istilah ‘adventus’ dan memberi makna
baru. Adventus menjadi istilah untuk menyatakan masa atau moment dimana kita
menantikan kedatangan Kristus. Masa dimana kita mengenang kedatangan-Nya dalam
penjelmaan menjadi manusia dan kedatangan-Nya yang kedua kalinya untuk
kegenapan bumi dan surga baru.
P.Octavianus Situngkir, OFMCap
Komkat KAM
Sumber:
Bernhard Raas, SVD.,Liturgical
Year, Vol 1, Manila: Logos Publications, Inc., 1998.
Homily Guides: Advent
& Christmas Year.
Dokumen Konsili
Vatikan II.
Terimakasih atas tulisannya ini pastor...setidak-tidaknya saya memahami bahwa masa adven dibagi atas dua prefasi. minggu I s/d 16 Des dan 17 s/d 24 des.
BalasHapus